Senin, 18 April 2016

Keragaman Rambutan Kudus - Deba Deri Group





Rambutan yang dipanen warga Dukuh Planggading, Desa Margorejo, Kecamatan Dawe ternyata memilili keragaman jenis. Dari keempat jenisnya memiliki tekstur kulit dan daging buah yang berbeda.
Salah satu penjual rambutan di Planggading, Margorejo, Dawe Ashadi mengatakan, dalam panen raya rambutan ini ada empat jenis buah rambutan. ”Di antaranya rambutan lokal, rambutan bince lokal, rambutan gading, dan rambutan tempel,” paparnya.

Untuk ke empat jenis rambutan tersebut juga mempunyai ciri dan perbedaan. Sehingga pembeli harus bisa membedakan disaat membeli rambutan yang diinginkan.
”Perbedaan jenis rambutan itu memang terletak di warna kulit, besar buah, dan bentuk daging buah. Namun untuk musim panen, pohon dan sejenisnya bisa dikatakan tidak ada bedanya dan semuanya hampir mirip,” ujarnya.

Dari perbedaan ke empat jenis rambutan itu, yang nampak menonjol adalah rambutan lokal. Yaitu buahnya sebesar bola pingpong, kulitnya berwarna merah, dan kulitnya agak tipis. Namun untuk rambutan bince lokal buahnya lebih besar, kulitnya agak sedikit tebal, dan warna kulitnya berwarna merah.

Sementara rambutan gading, kulitnya berwarna merah kuningan dan buahnya sebesar bola pingpong. Sedangkan untuk rambutan tempel atau rambutan dari hasil stek (persilangan) antara rambutan lokal dan gading, maka kulitnya berwarna kuning polos dan kulitnya agak tipis.

Hanya saja, nama dari jenis ke empat rambutan tersebut para penjual tidak tahu persis asal usulnya. Akan tetapi nama atau sebutan dan perbedaan rambutan itu didapat dari orang-orang sebelumnya.

”Kalau masalah nama atau sebutan rambutan itu, kita tidak tahu persis. Itupun saya tahu dari orang dahulu. Untuk harga satu ikat rambutan juga bervariasi. Rambutan lokal Rp 5 ribuan, rambutan bince lokal Rp 6 ribu hingga Rp 7 ribu, rambutan ganding Rp 6500 hingga Rp 7.500, dan rambutan tempel Rp 7 ribuan,” imbuhnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar