RAMBUTAN SI NYONYA
Daerah asal rambutan si nyonya belum diketahui
secara jelas. Penampilan buahnya cukup menarik, bentuknya bulat, berwarna
merah menyala. Rambut buahnya panjang, agak rapat, agak kasar, dan berwarna
merah dengan ujung kekuningan. Kulit buahnya tidak begitu tebal. Daging
buahnya tipis, kurang ngelotok, lembek, kandungan airnya banyak, dan rasanya
manis. Biji buahnya berukuran sedang dan berbentuk lonjong.
|
Manfaat
Kayu pohon rambutan cukup keras dan kering, tetapi
mudah pecah sehingga kurang baik untuk bahan bangunan. Namun, kayu rambutan
bagus sekali untuk kayu bakar. Akar tanaman ini untuk obat demam, kulit
kayunya untuk obat radang mulut, dan daunnya untuk obat sakit kepala sebagai
tapal (popok). Daging buah yang telah matang dapat dikalengkan.
|
Syarat Tumbuh
Tanaman tumbuh dan berbuah baik di dataran rendah
hingga ketinggian 500 m dpl dengan tipe iklim basah. Curah hujan 1.500-3.000
mm per tahun. Tanah yang gembur dan subur lebih disenangi. Tanaman ini
relatif tahan pada lahan gambut yang masam dan tanah latosol cokelat dengan
pH tanah 4-6,5. Suhu udara 22-35° C. Tipe tanah latosol kuning sangat
disenangi. Hembusan angin yang kering, biasanya di pantai, dapat menyebabkan
tepi-tepi daun berwarna kecokelatan seperti terbakar. Namun, untuk merangsang
pembungaan diperlukan musim kemarau (kering) antara 3-4 bulan. Hujan yang
jatuh pada saat tanaman sedang berbunga menyebabkan banyak bunga berguguran
dan mendorong timbulnya serangan penyakit mildu tepung (Oidium sp.). Bila
kemarau berkepanjangan, buah menjadi kurang berisi (kerempeng) dan bijinya
tidak berkembang (kempis, rudimenter).
|
Pedoman Budidaya
Perbanyakan tanaman: Tanaman diperbanyak dengan
okulasi. Perbanyakan dengan susuan dan cangkok jarang dilakukan karena kurang
efisien. Sebagai batang bawah digunakan bibit semai dari varietas sinyonya
(tidak ngelotok). Umur batang bawah yang dapat diokulasi seldtar 6-8 bulan.
Untuk mata tempel, diambil dari cabang tanaman rambutan varietas unggul yang
daunnya mulai menua, tetapi belum tua benar. Biasanya pada cabang tersebut
mata tempelnya masih tidur.
Untuk mempercepat mata tempel mulai bangun
(matanya menonjol), dilakukan perompesan daun dari cabang entres yang akan
digunakan sebagai sumber mata tempel antara 2-3 minggu sebelum cabang
dipotong. Biji rambutan adalah monoembrional sehingga semai generatif dari
varietas sinyonya yang digunakan untuk batang bawah pengaruhnya bervariasi
terhadap batang atas. Sifat tanaman rambutan adalah heterozigot dan menyerbuk
silang. Budi daya tanaman: Setelah lahan diolah, dibuat lubang tanaman ukuran
60 cm x 60 cm x 50 cm. Pupuk kandang yang digunakan adalah 40 kg/lubang tanam.
Jarak tanam 10 m x 12 m atau 12 m x 12 m, tergantung pada kondisi lahan. Pada
lahan miring, jarak tanam lebih rapat. Pada lahan gambut atau lahan masam
dengan pH kurang dari 5, perlu ditambahkan kapur mati atau abu dapur. Bibit
ditanam di lahan setelah tingginya lebih dari 75 cm, yakni berumur lebih dari
delapan bulan. Pupuk buatan berupa campuran urea, TSP atau SP-36, dan KCI,
dengan perbandingan 2 : 2: 1 diberikan sebanyak 50-250 gram per tanaman.
Pupuk diberikan tiga kali dengan selang empat bulan sekali. Sesudah tanaman
berumur lebih dari sepuluh tahun, dapat diberi pupuk NPK hingga 500-1.000 g
per pohon.
|
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman yang penting adalah
membersihkan kebun dari gulma dan memangkas tunas-tunas liar/tunas air yang
muncul.
|
Hama dan Penyakit
Lalat daun Tarsolepis sommeri sering merusak bunga
dan daun yang baru trubus, terutama saat musim kemarau menjelang musim hujan.
Kutu putih Pseudococcus lilacinus sering menyelinap di antara bulu buah
rambutan sehingga buah tampak kotor hitam. Insektisida dapat mengatasi hama
tersebut. Namun, penyemprotan insektisida saat buah mendekati merah (matang)
sangat berbahaya karena mengakibatkan residu. Penyakit lain yang biasa
mengancam akar tanaman adalah cendawan putih Armilaria sp., busuk akar
Phytophthora parasitica, dan busuk cokelat leher batang Fusarium sp. Penyakit
ini dapat diatasi dengan aerasi yang baik atau disiram Benlate 0,3%. Cendawan
yang biasa menyerang batang adalah busuk cokelat batang Cortisium
salmonicolor yang dapat ditularkan melalui angin dan alat-alat pertanian.
Penyakit jamur upas ini dapat diatasi dengan jalan mengolesi bagian yang
sakit dengan lisol.
|
Panen dan Pasca Panen
Buah rambutan dapat dipetik setelah matang pohon
atau umur 120 hari setelah anthesis (bunga mekar). Panen dilakukan dengan
memotong tangkai rangkaian (tandan) buah. Hasilnya dapat mencapai 500-700
kg/pohon. Musim panen rambutan terjadi pada bulan Desember--Februari.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar