PROFIL RAMBUTAN BINJAI
Rambutan ini berasal dari
daerah Binjai, Sumatera Utara. Rasanya manis segar sehingga tak salah jika
rambutan ini dilepas sebagai varietas rambutan unggul. Buahnya tampak menarik
dengan warna merah mencolok dan berbentuk bulat agak lonjong.Kulit buahnya
tebal dan agak keras. Rambut buahnya panjang, jarang, kasar, dan berwarna merah
dengan ujung hijau. Dagingbuahnya berwarna putih, kenyal, dan ngelotok dengan
kulit biji melekat. Daging buahnya agak renyah karena kadar airnyasedikit.
Bijinya bulat dan berukuran sedang. Produktivitasnya termasuk rendah, per
pohonnya menghasilkan 1.200-2.000 buah/tahun atau sekitar 40-68 kg/tahun
Manfaat :
Kayu pohon rambutan cukup
keras dan kering, tetapi mudah pecah sehingga kurang baik untuk bahan bangunan.
Namun,kayu rambutan bagus sekali untuk kayu bakar. Akar tanaman ini untuk obat
demam, kulit kayunya untuk obat radang mulut, dan daunnya untuk obat sakit
kepala sebagai tapal (popok). Daging buah yang telah matang dapat dikalengkan.
Syarat Tumbuh :
Tanaman tumbuh dan
berbuah baik di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl dengan tipe iklim
basah. Curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun. Tanah yang gembur dan subur lebih
disenangi. Tanaman ini relatif tahan pada lahan gambut yang masam dan tanah
latosol cokelat dengan pH tanah 4-6,5. Suhu udara 22-35° C. Tipe tanah latosol
kuning sangat disenangi. Hembusan angin yang kering, biasanya di pantai, dapat
menyebabkan tepi-tepi daun berwarna kecokelatan sepertiterbakar. Namun, untuk
merangsang pembungaan diperlukan musim kemarau (kering) antara 3-4 bulan. Hujan
yang jatuh pada saat tanaman sedang berbunga menyebabkan banyak bunga
berguguran dan mendorong timbulnya serangan penyakit mildu tepung (Oidium sp.).
Bila kemarau berkepanjangan, buah menjadi kurang berisi (kerempeng) dan bijinya
tidak berkembang (kempis, rudimenter).
Pemeliharaan :
Pemeliharaan tanaman yang
penting adalah membersihkan kebun dari gulma dan memangkas tunas-tunas
liar/tunasair yang muncul.
Pemanenan :
Buah rambutan dapat
dipetik setelah matang pohon atau umur 120 hari setelah anthesis (bunga mekar).
Panen dilakukan dengan memotong tangkai rangkaian (tandan) buah. Hasilnya dapat
mencapai 500-700 kg/pohon. Musim panen rambutan terjadi pada bulan
Desember–Februari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar