Rambutan
Garuda?? Kenapa harus dilindungi?? Apakah Anda sudah familiar dengan rambutan
jenis ini?? Jika belum.. Anda dapat membaca ulasan dibawah ini agar lebih
mengenal Rambutan Garuda.. konon katanya jika tak kenal maka tak sayang.. hehe
selamat membaca.
Rambutan
Garuda (Nephelium lappaceum) sering dijuluki sebagai “Rambutan
Jumbo". Rambutan ini berasal dari daerah Sungai Andai Batola,
Kalimantan Selatan. Di kawasan Sungai Andai dan Terantang Batola, ditemukan
beberapa pohon Rambutan Garuda yang sangat besar batangnya. Konon dari situlah
bibit Rambutan Garuda dilahirkan dan menyebar ke berbagai daerah di Kalimantan
Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Konon, bibit ini sudah sampai
ke Negara Thailand dan dikembangkan di negara tersebut.
Rambutan
ini sudah dilepas sebagai varietas unggul. Ukurannya paling besar di antara
jenis rambutan yang lainnya. Panjang buahnya mencapai 7 cm, dengan diameter
sekitar 3 cm. Bentuk rambutan ini agak lonjong dan warnanya merah menyala.
Rambut buahnya berukuran panjang, agak rapat, dan berwarna merah dengan ujung
kekuningan. Daging buahnya tidak lengket, berwarna putih dengan ketebalan bisa
mencapai 7 mm. Keunikannya, selain manis, rasa rambutan ini juga gurih dan
daging buahnya paling kering dibandingkan rambutan jenis lainnya.
Produktivitasnya per pohonnyakurang lebih mencapai 3.000 - 4.000 buah atau
200-270 kg per tahun.
Kayu
pohon rambutan cukup keras dan kering, tetapi mudah pecah sehingga kurang baik
untuk bahan bangunan. Namun, kayu rambutan bagus sekali untuk kayu bakar. Akar
tanaman ini untuk obat demam, kulit kayunya untuk obat radang mulut, dan
daunnya untuk obat sakit kepala sebagai tapal (popok). Daging buah yang telah
matang dapat dikalengkan.
Walau
sudah banyak yang tahu jenis rambutan tersebut berasal dari kawasan Sungai
Andai Batolam, namun pohon-pohon besar tersebut terkesan kurang terawat dengan
baik. Oleh sebab itu Rambutan Garuda sebagai varietas unggul harus
dilestarikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar